Komisi I DPRD Bangka Studi Banding ke Perpusda Bangka Barat




MUNTOK, DPK BABAR – Perpustakaan Umum Daerah (Perpusda) Kabupaten Bangka Barat (Babar), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kini semakin dikenal dan menerima kunjungan berbagai unsur baik dari dalam maupun luar Babar dengan sejumlah gerakannya untuk meningkatkan kan minat baca bagi masyarakat.

Salah satu instansi yang menyoroti Perpusda Babar tersebut adalah Komisi I DPRD Kabupaten Bangka. Untuk itulah, sebanyak 7 Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Bangka, melakukan studi banding ke Perpusda Babar pada Kamis 3 Juli 2025 tersebut.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Babar, Farouk Yohansyah yang menerima langsung kedatangan rombongan Komisi I DPRD Kabupaten Bangka, mengaku sangat senang dan bangga, serta mengapresiasi setinggi-tingginya atas kehadiran anggota Komisi I DPRD Bangka ke Perpusda Babar ini.

 

Dijelaskan Farouk, awalnya, Gedung Perpusda Babar di bangun tahun 2020 saat terjadinya covid-19. Kegiatan pembangunan gedung ini tidak direfocusing anggaran, karena kontraknya sudah di tanda tangani, dan kegiatan pembangunan gedung ini tetap dilaksanakan, dengan peresmiannya tahun 2022.

 

“Perpusda Babar mempunyai program unggulan, contohnya Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Kegiatan ini memberdayakan perpustakaaan desa. Kepala desa dan pengelola perpustakaan yang ada di Bangka Barat kami dorong semua untuk ikut serta andil berperan aktif  dan inovatif memajukan desanya melalui kegiatan TPBIS,” jelas Farouk.

 

Kegiatan itu, lanjut Farouk, telah berjalan massif di desa-desa, dan ada beberapa desa yang telah menghasilan produk  dari kegiatan kegiatan TPBIS tersebut, salah satu contoh teh Tayu Desa Ketap, Kecamatan Jebus, dan teh itu sudah terekspos sampai tingkat nasional.

 

“Kalau di perpustakaan ini kami ada koleksi perpustakaan digital yaitu e-pusda. Kami juga berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan, karena kami secara rutin mengudang anak-anak sekolah untuk berkunjung ke perpustakaan guna meningkatkan tingkat kegemaran membaca anak-anak sekolah,” terang Farouk.

  

Perpusda juga, disebutkan Kepala DPK Babar, Farouk, punya kelompok binaan pegiat literasi yang aktif bersinergi dengan perpustakaan. Kelompok binaan ini bisa beraktivitas di perpustakaan secara maksimal, karena fasiltas pendukung kegiatan disiapkan.

 

Kalau ada anak-anak SMA yang mau belajar  membuat videografi, fotografi ataupun untuk persiapan ujian dan belajar online, Perpusda Babar, kata Farouk, menyiapkan komputernya. “Mereka bebas menggunakannya, dan kami selulu welcome untuk semua lapisan masyakat,” ujarnya.

 

Baru-baru ini, Perpusda juga telah menyelenggarakan lomba bertutur tingkat SD se Babar. Kegiatan, papar Farouk, untuk meningkatkan literasi anak SD  dalam berkomunikasi dan  memberikan bekal bagi meraka untuk tampil berani aktif dimasyarakat.

 

Sekarang, perpustakan sudah  inklusi semua lapisan masyarakat bisa memanfaatkan perpustakaan untuk berkegiatan apa saja guna memotivasi dan meningkatkan kreativitas mereka dan perpustakaan ini dibuat semenarik mungkin agar masyarakat senang berkunjung ke Perpusda.

 

“Saat ini, kami lagi intens bersinergi dengan Kabupaten Bangka, terutama dengan arsip. Beberpa bulan yang lalu, kami sering ke Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Bangka, terutama berkenaan dengan aset-aset inventaris  pemekaran desa. Karena, dulu, desa-desa disini masih masuk Kabupaten Bangka. Nah, arsip-arsip pemekaran desa  masih ada yang tersimpan di arsip Kabupaten Bangka,” kata Farouk.

 

Keberadaan arsip-arsip tersebut, menurut Farouk, masih perlu ditelusuri secara lebih intens. “Kami juga punya tanah landbouw (tanah perkebunan/pertaniaan) zaman Belada di Kecamatan Kelapa yang luasnya 113 Ha,  dan saat ini lahan tersebut diklaim oleh masyarakat menjadi perkebunan mereka, sehingga kami belum bisa memastikan lahan tersebut,” ungkapnya.

 

DPK Babar, lanjut dia, masih menelusuri keberadaan arsip  surat tanah tersebut ada dimana saja tersimpannya. Dengan ditemukannya arsip tanah tersebut, nantinya, bisa  dimasukan menjadi aset ke depannya.

 

Kemudian, DPK Babar melalui Perpusda, lanjut Farouk, ada program unggulan kami yang lain, yaitu memiliki koleksi naskah kuno. Saat ini lagi dikumpulkan naskah-naskah tersebut. Pihaknya juga punya ruang  (galeri) untuk naskah kuno, sekarang lagi disusun.

 

Ada beberapa naskah kuno yang berhubungan dengan  history Bangka Barat, yang sampai saat ini masih  tersimpan di Arsip Nasional maupun di Bangka.

 

“Untuk mendapatkan kembali naskah-naskah tersebut, kami akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait, sehingga nantinya  naskah kuno yang ada kaitannya dengan Bangka Barat  bisa kami miliki. Kalau naskah kuno ini sudah berada di arsip kami, tidak menutup kemungkinan akan kami adakan pameran, dan ini menjadi titk tujuan destinasi bagi wisatawan lokal dan manca negara ke depan, selain destinasi wisma ragam, menumbing dan wisma timah,” tutup Farouk.

 

Mewakili Ketua Komisi I DPRD Bangka, Deni Hasbi menjelaskan, tujuan mereka berkunjung ini, untuk melihat upaya DPK Babar dalam hal meningkatkan minat baca siswa melalui program literasi lomba yang diselenggarakan oleh pemerintah.

 

“Kami melihat dari gedung sudah memenuhi persyaratan standar nasional, begitu juga dengan sarana prasarana yang ada sudah cukup baik. Program-program yang dilaksanakan sudah berjalan dengan baik, bahkan sampai ke desa-desa. Hal ini akan kami bawa sebagai masukan untuk kami sampaikan  ke Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Bangka guna  meningkatkan literasi masyarakat Bangka  ke depan,” kata Deni.

 

Muntok ini, diungkapkan Deni, adalah kota lama, dan mempunyai sejarah tersendiri. Jadi, perlu mencari arsip ini. Kalau bisa sampai ke Belanda, karena arsip sejarah Muntok ini sudah barang tentu tersimpan juga di sana.

Penulis               : ZL

Fotografer          : ZL

Editor                  : Ahmad